PENGERTIAN RESIKO KERJA
Pengertian Kecelakaan Akibat Kerja
sepatu safety murah - Kecelakaan karena kerja merupakan suatu peristiwa yg tidak dikira, tidak diinginkan dan dapat membuat kerugian baik jiwa ataupun harta benda (Rachman, 1990).
Menurut Suma’mur (1989), kecelakaan karena kerja merupakan kecelakaan yang berhubungan dengan kerja pada perusahaan, berarti kalau kecelakaan kerja terjadi diakibatkan oleh pekerjaan atau pada kala mengerjakan pekerjaan.
Menghambat efek dalam pekerjaan
Banyak orang yang bekerja di industri mengandung resiko alami kecelakaan kerja. Demikian banyak bahaya dapat keluar dari seputar tempat kita bekerja. Salah satu cara utk menghambat kecelakaan kerja yaitu dengan memastikan prosedur pekerjaan dan melatih beberapa pekerja utk dapat mobilisasi prosedur itu. Dalam buat prosedur pekerjaan bahaya yang dapat muncul udah di identifikasi dan di siapkan
Beberapa hal yang dapat dilakukan seandainya kita ingin menghambat efek keselamatan kerja. Salah nya yaitu 3, ialah :
1. Kaji efek dari setiap pekerjaan yang dapat dilakukan. Hal semacam ini dapat dilakukan dengan buat JSA (Job Safety Analisys) atau pengamatan keselamatan kerja. Yang buat JSA pastinya merupakan orang yang ikut serta segera pada pekerjaan itu (contoh supervisor). Setelah JSA di buat, dan di setujui oleh orang yang berwenang, pastinya harus disosialisasikan pada banyak orang yeng ikut serta pada pekerjaan itu, agar mereka benar2 mengetahui dapat efek dari pekerjaan yang tadi dan tahu cara utk melenyapkan/kurangi efek pekerjaan itu.
2. Stop pekerjaan yang beresiko. Maksud stop di sini bukanlah artinya berhenti keseluruhan bekerja, walau demikian bila JSA udah dilakukan dengan baik, masihlah ada bahaya yang muncul karena perubahan kerja, dan tidak terdeteksi pada JSA, maka mestinya stop sesaat pekerjaan, diskusikan hal itu sampai didapat pemecahan agar pekerjaan dapat terus jalan dengan aman.
3. Laporkan setiap kecelakaan yang terjadi, peristiwa nyaris celaka (near miss) sekecil apa pun pada orang yang berwenang (contoh safety officer, supervisor). Dengan memberikan laporan setiap peristiwa walaupun ini kecil, maka kita dapat kurangi/menghila ngkan potensi bahaya yang muncul sebelum saat ini jadi kecelakaan yang fatal.
Cara Menghambat Kecelakaan kerja
Setelah mengamati sebab-sebab terjadinya kecelakaan ditempat kerja, maka dalam prakteknya, mencegah kecelakaan kerja dapat dilakukan dengan dua kesibukan basic ialah :
Kurangi situasi kerja yg tidak aman.
Kurangi situasi kerja yg tidak aman jadi lini depan perusahaan atau laboratorium dalam menghambat kecelakaan kerja. Penanggungjawab keselamatan kerja harus membuat pekerjaan demikian rupa utk melenyapkan atau kurangi bahaya fisik. Pakai risk assesment atau checklist pengawasan alat utk mengidentifikasi dan menghilankan bahaya-bahaya yang mungkin.
Kurangi perbuatan karyawan yg tidak aman.
Tindakan-tindakan karyawan yg tidak aman (ataulah tidak sesuai prosedur kerja) dapat dikurangi dengan beraneka kesibukan/cara, ialah :
1) seleksi dan penempatan
2) propaganda, kampanye, atau berkenaan keselamatan kerja
3) kursus berkenaan prosedur kerja dan keselamatan kerja sera dorongan positif (positive reinforcement)
4) komitme dari manajer tingkat atas (top management).
MANAJEMEN RISIKO
Aplikasi Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) ditempat kerja adalah usaha utama dalam wujudkan lingkungan kerja yang aman, nyaman dan sehat dan membuat perlindungan dan tingkatkan pemberdayaan pekerja yang sehat, selamat dan berkinerja tinggi. Semata-mata tahu dan mengerti arah yang dapat digapai, tanpa ada mengerjakan perbuatan riil dalam segi higiene perusahaan, ergonomi, kesehatan dan keselamatan kerja, bukanlah adalah cara yang tepat utk menangani peluang terjadinya karena negatif ditempat kerja.
Terkait dengan uraian di atas, trick aplikasi manajemen kemungkinan kenyataannya sangat diperlukan dalam raih dan menjaga kelebihan suatu organisasi. Beraneka pendekatan sering dilakukan dalam hadapi kemungkinan dalam organisasi atau perusahaan misalnya :
a. Meniadakan kemungkinan sekalipun, karena di anggap adalah hal yang di luar kendali manajemen. Pendapat itu, adalah cara pendekatan yg tidak tepat, karena tidak semua kemungkinan berada di luar jangkauan kendali organisasi/perusahaan.
b. Hindari semua aktivitas atau sistem produksi yang memiliki kemungkinan. Hal semacam ini adalah suatu hal yang tidak bisa dikerjakan, karena semua kesibukan di tempat kerja sampai tingkat tertentu tetap mempunyai kandungan kemungkinan.
c. Mengaplikasikan Manajemen Kemungkinan, dalam artian umum, kemungkinan tinggi yang dihadapi sebenarnnya adalah suatu tantangan yang perlu diatasi dan melalui suatu pemikiran positif dikehendaki dapat memberi nilai makin atau imbalan hasil yang tinggi juga.
Segi ekonomi, sosial dan legal adalah berbagai hal yang terkait dengan aplikasi manajemen kemungkinan. Efek finansial karena momen kecelakaan kerja, problem kesehatan atau sakit karena kerja, rusaknya atau kerugian aset, biaya premi asuransi, moral kerja dan lain-lain, sangat pengaruhi produktivitas. Demikian pula segi sosial dan keharmonisan aplikasi ketetapan perundang undangan yang tercermin pada sisi kemanusiaan, kesejahteraan dan keyakinan warga memerlukan penyelenggaraan manajemen kemungkinan yang dikerjakan melalui partisipasi pihak berkenaan.
Pada prinsipnya manajemen kemungkinan adalah usaha kurangi efek negatif kemungkinan yang memicu kerugian pada asset organisasi baik berbentuk manusia, material, mesin, metoda, hasil produksi ataupun finansial. Dengan cara sistematik dilakukan pengendalian potensi bahaya dan kemungkinan dalam sistem produksi melalui kesibukan :
a. Identifikasi potensi bahaya
b. Penilaian kemungkinan jadi karena manifestasi potensi bahaya
c. Pemilihan cara pengendalian utk menghambat atau kurangi kerugian
d. Aplikasi tehnologi pengendalian
e. Pemantauan dan pengkajian selanjutnya
Potensi Bahaya dan Risiko
Potensi bahaya atau hazard adalah semuanya atau suatu hal yang miliki peluang memicu kerugian pada manusia, harta benda ataupun lingkungan.
Di tempat kerja, potensi bahaya jadi sumber kemungkinan terutama terdapat keselamatan dan kesehatan di perusahaan dapat tetap didapati, diantaranya berbentuk :
– Aspek fisik : kebisingan, cahaya, radiasi, vibrasi, suhu, debu
– Aspek kimia : solven, gas, uap, asap, logam berat
– Aspek biologik : tumbuhan, hewan, bakteri, virus
– Segi ergonomi : rancangan, sikap dan cara kerja
– Stresor : desakan produksi, beban kerja, monotoni, kejemuan
– Listrik dan sumber energi lainnya
– Mesin, perabotan kerja, pesawat
– Kebakaran, peledakan, kebocoran
– Tata rumah tangga (house keeping)
– Sistim Manajemen peusahaan
– Pelaksana/manusia : tabiat, situasi fisik, interaksi
Kemungkinan merupakan manifestasi atau perwujudan potensi bahaya (hazard even) yang memicu peluang kerugian jadi tambah besar, terkait dari cara pengelolaannya, tingkat kemungkinan mungkin berlainan dari yang paling enteng atau rendah sampai ke bagian yang paling berat atau tinggi. Melalui analisa dan pelajari semua potensi bahaya dan kemungkinan, diusahakan perbuatan minimalisasi atau pengendalian agar tidak terjadi bencana atau kerugian yang lain.
Detail langkah umum yang biasanya dikerjakan dalam penilaian kemungkinan mencakup :
1. Memastikan personil penilai
Penilai kemungkinan dapat datang dari intern perusahaan atau dibantu oleh petugas beda di luar perusahaan yang memiliki kompetensi baik dalam pengetahuan, kewenangan ataupun kekuatan yang lain yang terkait. Terkait dari keperluan, pada tempat kerja yang luas, personil penilai dapat adalah suatu tim yang terbagi dalam sebagian orang.
2. Memastikan object/bagian yang dapat dinilai
Object atau bagian yang dapat dinilai dapat dibedakan menurut bagian/departemen, type pekerjaan, sistem produksi dan lain-lain. Pemilihan object itu sangat menolong dalam sistematika kerja penilai.
3. Kunjungan/Pengawasan tempat kerja
Aktivitas itu dapat di awali melalui suatu “walk through survey/Inspection” yang berbentuk umum sampai pada pengawasan yang lebih detil. Dalam aktivitas itu prinsip pokoknya merupakan menyaksikan, mendengar dan mencatat semua situasi ditempat kerja baik berkenaan bagian aktivitas, sistem, bahan, jumlahnya pekerja, situasi lingkungan, cara kerja, tehnologi pengendalian, alat pelindung diri dan hal-hal lain yang berkenaan.
4. Identifikasi potensi bahaya
Beraneka cara dapat dilakukan manfaat mengidentifikasi potensi bahaya ditempat kerja, misalnya melalui :
– pengawasan/survey tempat kerja rutin
– info berkenaan data keelakaan kerja dan penyakit, absensi
– laporan dari (panitia pengawas Kesehatan dan Keselamatan Kerja) P2K3, supervisor atau yang diterima pekerja
– lembar data keselamatan bahan (material safety data sheet)
– dan beda sebagainya
Setelah itu diperlukan analisa dan penilaian pada potensi bahaya itu utk memperkirakan langkah atau perbuatan setelah itu paling utama pada peluang potensi bahaya itu jadi suatu kemungkinan.
5. Mencari info/data potensi bahaya
Usaha itu dapat dilakukan misalnya melalui kepustakaan, pelajari MSDS, saran tekhnis, standard, pengalaman atau info beda yang sama.
6. Analisa Risiko
Dalam aktivitas itu, semua type efek, karena yang dapat terjadi, tingkat keparahan, frekwensi peristiwa, cara pencegahannya, atau gagasan perbuatan utk menangani kemungkinan itu dibicarakan dengan cara detil dan dicatat selengkap mungkin. Ketidaksempurnaan bisa pula terjadi, tapi melalui usaha sitematik, perbaikan terus-menerus dapat di peroleh.
7. Pelajari risiko
Memperkirakan tingkat kemungkinan melalui pelajari yang akurat adalah langkah yang sangat memastikan dalam rangkaian penilaian kemungkinan. Kwalifikasi dan kuantifikasi kemungkinan, di kembangkan dalam sistem itu. Konsultasi dan saran dari beberapa pakar kerapkali diperlukan pada bagian analisa dan pelajari kemungkinan.
8. Memastikan langkah pengendalian
Kalau dari hasil pelajari memperlihatkan terdapatnya kemungkinan membahayakan untuk keberlangsungan kerja ataupun kesehatan dan keselamatan pekerja perlu tergantung langkah pengendalian yang di ambil dari beraneka cara seperti :
a. Memilih tehnologi pengendalian seperti eliminasi, substitusi, isolasi, engineering control, pengendalian administratif, pelindung perabotan/mesin atau pelindung diri.
b. Membuat program kursus manfaat meningkatka pengetahuan dan pandangan terkait dengan risiko
c. Memastikan usaha monitoring pada lingkungan/tempat kerja.
d. Memastikan perlu atau tidaknya survailans kesehatan kerja melalui pengujian kesehatan berkala, pemantauan biomedik, audiometri dan sebagainya.
e. Mengadakan prosedur tanggap darurat/emergensi dan pertolongan pertama sesuai sama keperluan.
9. Membuat pencatatan/pelaporan
Seluruhnya aktivitas yang dilakukan dalam penilaian kemungkinan harus dicatat dan disusun jadi bahan pelaporan dengan cara terdaftar. Format yang diperlukan dapatdisusun sesuai sama situasi yang ada.
10. Mengulas lagi penelitianPengkajian lagi perlu terus-menerus dilakukan dalam periode tertentu atau kalau terdapat pergantian dalam sistem produksi, perkembangan tehnologi, pengembangan info terkini dan lain-lain, manfaat perbaikan berkepanjangan penilaian kemungkinan itu.
0 komentar:
Posting Komentar