Tips Mengajar Yang Baik dan Menyenangkan Agar Siswa Termotivasi
Mengajar biasanya identik dengan guru, dosen, atau titel untuk pengajar yang lain. Tetapi berhubung sama masih tetap mahasiswa, saya akan menerangkan cara mengajar yang baik berdasar pada perspektif saya sendiri. Mengajar dapat dilakukkan dengan resmi dan informal, bila resmi alhamdulillah saya telah memiliki pengalaman jadi asisten praktikum lab system operasi (menguasai di linux) di universitas hingga saya sering bertemu segera dengan beberapa mahasiswa saat dosen berhalangan ada.
Untuk yang informal biasanya saya mengajari orang dengan segera, face to face, temanya dapat bermacam dari mulai masalah blogging, SEO, sampai linux. Yang ini saya nilai paling mudah dilakukkan karena suasananya dapat lebih enjoy dan tidak terikat hingga keterangan dapat lebih “cair”. Untuk beberapa tips dari saya berkaitan lewat cara mengajar yang baik dan efisien, dapat kamu saksikan pada metode mengajar yang disenangi mahasiswa berikut ini :
1. Sediakan Materi Yang Akan Diberi Dengan “Menu” Tertentu
Saat mengajari seorang, saya punya kebiasaan buat menu khusus untuk pengajaran. Dalam masalah ini, saya memberi contoh berbentuk saat saya mengajari seorang melakukkan development situs (blog) wordpress dari pertama sampai beberapa bulan kedepan. Menu yang saya beri berkaitan dengan sistem dan inti apa-apa saja yang perlu dilakukkan selama sistem development dari mulai hari pertama sampai beberapa bulan kedepan.
Hal semacam ini dilakukkan agar sistem pengajaran tetaplah terbangun pada “rel” yang semestinya dan tidak menyimpang, hingga pengajaran materi dapat lebih konsentrasi pada maksud yang ditetapkan mulai sejak awal. Maksud yang lain yaitu agar siswa dapat juga mencari tahu dengan mandiri, bukan sekedar belajar saat pertemuan dilakukkan.
2. Hubungan Yang Baik Pada Pengajar dan Siswa
Hal semacam ini lebih menghadap pada hubungan pada pengajar dan yang diajar. Yang sering saya jumpai dalam pengajaran yaitu suasana yang kaku hingga kadang-kadang siswa yang ingin ajukan pertanyaan merasa sungkan atau malu. Berlainan bila suasana dan komunikasi dalam pengajaran enjoy dan cair, siswa dengan ketertarikan dapat ajukan pertanyaan hingga pelajaran terasa lebih “nyambung”.
3. Motivasi di Sela-Sela Pengajaran
Motivasi dalam pelajaran dapat dilakukkan baik dengan memberi narasi ataupun demonstrasi segera pada siswa. Untuk pemberian motivasi dengan narasi dapat kamu lakukkan dengan bercerita pengalaman, mengenai tokoh real, atau narasi dari sumber bacaan yang berhubungan dengan pelajaran yang tengah dibicarakan.
Untuk motivasi dengan demonstrasi segera, dapat dilakukkan selesai kamu memberi pelajaran atau memberi narasi motivasi. Saya masih tetap ingat benar saat jadi mahasiswa baru di AMIKOM. Salah seseorang dosen saya memberi motivasi mengenai “berani action” bersama pengaplikasiannya dalam kuliah ataupun dalam bisnis.
Nah, diakhir pelajaran beliau dalam kondisi masih tetap berada ditempat duduknya tawarkan uang sebesar Rp 20. 000 pada mahasiswa. Siapa yang ingin? Bertanya beliau dibarengi dengan angkat tangan beberapa puluh mahasiswa. Beliau mengulang pertanyaannya yang kembali dibarengi angkat tangan dari mahasiswa.
Dan saya masih tetap ingat benar saya termasuk mahasiswa yang mengacungkan tangan. Setelah beliau mengulang pertanyaannya untuk ke-3 kalinya, yang masih tetap dibarengi oleh acungan tangan mahasiswa beda. Saya dengan sedikit beberapa sangsi maju kedepan dosen, ambil uang dari tangan beliau, mengatakan terimakasih, dan lalu undur diri kembali pada kursi, disusul dengan tepuk tangan dari dosen dibarengi dengan rekan-rekan yang lain. That’s the point 😀
4. Sampaikan Yang Kamu Kuasai dan Bukanlah Yang Kamu Tahu
Sampaikan yang dapat kamu lakukkan, tersebut hal penting beda dalam cara mengajar yang baik. Kamu semakin lebih mudah mengajarkan suatu hal saat kamu betul-betul kuasai dan dapat memberi contoh segera pada siswa yang tengah kamu ajar. Hal semacam ini dilakukkan agar siswa dapat tahu dan bukan hanya mengimajinasikan dalam fikirannya saja.
0 komentar:
Posting Komentar